Kita mengenal Orang
Samin sebagai orang yang sangat lugu. Orang ini adalah pengikut Samin
Soerosantiko, seorang yang sangat gencar melawan Belanda saat zaman
penjajahan. Namun tidak menggunakan kekerasan. Orang Samin akan
menggunakan cara lain untuk melawan penjajah, karena bagi mereka
kekerasan adalah hal yang sangat dilarang.
Orang Samin dikenal juga sebagai pribadi yang sangat polos. Sangat
baik, dan juga jujur. Namun terkadang sifat ini malah membingungkan
beberapa orang. Bahkan membingungkan seorang Belanda. Ingin tahu seperti
apa keunikan orang Samin? Mari kita simak bersama-sama.
1. Mengenal Orang Samin
Orang Samin menyebut diri mereka dengan Seludur Sikep. Mereka adalah
keturunan para pengikut Kyai Samin Soerosantiko. Kyai Samin meninggal
pada tahun 1859. Namun ajarannya terus berjalan hingga sekarang. Bahkan
mendarah daging ke seluruh pengikutnya.
![Samin Soerosantiko [image source]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_uo_MERlJmCyTxbyAIp7KIJK0PdOusf47B8sGTaMszNJBQ3TgvpZUN4ywkdmF2p24KMH-x2Xuca2oQfb3h6SzWdmnmFTjLvAw1IkAxGWO-ZTidKMGrpYQyQ2vrVFrbACKgKqbE2C3IfIekPkOObDJ1cQc6SM_Zad67VpnTea5cIQHzc_Q=s0-d)
Samin Soerosantiko
Komunitas
Samin sekarang hidup di beberapa daerah di Pulau Jawa. Daerah itu
antara lain Desa Klopodhuwur, di Kabupaten Blora. Desa Tapelah,
Kabupaten Bojonegoro. Terakhir di Bumbung, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten
Pati.
2. Aktivitas Dan Perilaku Orang Samin
Satu hal yang kas dari Orang Samin adalah sapaan khas mereka. Jika
kita tidak menggunakan “Salam Waras” maka Orang Samin tidak akan mau
kita ajak berbicara. Mereka cenderung tertutup dengan modernisasi. Bagi
mereka menyatu dengan alam dan menerima apa dari Pencipta adalah hal
yang utama.
![Masyarakat Samin [image source]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_t8XBQa-2WNSVgNwIuyi1MHH5a3KIdL1G39g0TJSoW43MdZvGi39eEvsrlR8n4EZ4OUQyXMIeyozTW5t14LBgYPXItayaeGGkt8KiaSvH0fxMruGsfnVg6qkZUi6OPAtyDEPpOTlffXLZKsy7FFkB2DDHDIFiZtNmNiHZ4IKEgK1r0=s0-d)
Masyarakat Samin
Perilaku
yang paling mencolok dari Orang Samin adalah sifatnya yang jujur,
lurus, polos, namun tetap kritis dengan isu-isu sekitar. Mereka juga
orang yang memiliki tanggung jawab tinggi jika diberi amanat. Meski kita
mengenalnya sebagai Orang Samin, tapi mereka lebih suka menyebut
dirinya Wong Sikep. Karena kata Samin memiliki arti yang sangat jelek
dan tidak terpuji. Sedangkan kata Sikep memiliki arti baik dan jujur.
3. Ajaran Umum Orang Samin
Orang Samin memiliki beberapa ajaran utama. Ajaran ini diturunkan
dari beberapa generasi untuk terus diterapkan. Dengan menerapkan ini,
kehidupan Orang Samin akan berjalan dengan baik. Melanggar aturan sama
halnya cari perkara dan merusak tatanan yang telah ada.
![Masyarakat Samin [image source]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_sWpzG9FIZCzLhTpKzsXGoVK_0IZZOuOMng5KhGsXkazsH4KH2-L_zhKVPvu6-kjFbJawAP-zFXAYBvrWjOlVfWR0eAUTbqX1mte_qRxI_NTYkJkiznMYMcDk_cHUR6AJ2E2DMhJ0-rApnBBj4K8_x_uTvLAqj25b4HHOrrlnvRhENWkQ=s0-d)
Masyarakat Samin
Beberapa
ajaran Orang Samin antara lain: Tidak bersekolah, tidak memakai peci,
tapi memakai iket. Tidak memakai celana panjang, hanya selutut. Tidak
berdagang, karena mereka menolak kapitalisme. Dan yang terakhir, mereka
tidak melakukan poligami.
4. Ajaran Perkawinan Dari Orang Samin
Perkawinan adalah sesuatu yang sangat penting Orang Samin secara
keseluruhan. Sebuah perkawinan adalah ibarat pondasi bagi mereka.
Perkawinan adalah sebuah jalan untuk menuju suatu keluhuran budi dan
menciptakan sebuah Atmaja Utama atau anak yang mulia. Dengan memiliki
anak yang mulia , maka kelak semua orang tua akan didoakan saat telah
tiada. Dan doa anak yang soleh adalah jaminan surga.
![Masyarakat Samin [image source]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vl8fv1E22sFBMbKlNN3Rw3koLOzNHBqGh9nscuyt_sclCwsNCLoCAEXZ1-SEoITyz_4nKPpO3Z05xg3Weqln51bSf28QFFWQ_2MmvMCaXiDQxhNOHr5HTnAgaYdBPebo_Fzwxcf8UthXtllhVLsAzIXrheSKa3nBLV14u9-pI6b0Ho=s0-d)
Masyarakat Samin
Dalam
perkawinan, Orang Samin pria akan mengucapkan semacam syahadat. Atau
jika dalam budaya modern seorang pria akan mengucapakan ijab kabul. Saat
menikah seorang pria akan mengatakan: “Sejak Nabi Adam pekerjaan saya
adalah kawin. Mengawini anak perempuan bernama (nama calon istri). Saya
berjanji akan setia padanya dan hidup bersama akan selalu kami lalui
bersama.” Setelah mengucapkan itu maka syah sudah kedua mempelai. Orang
Samin tidak mengenal penghulu, jika kedua orang tua sepakat menikahkan
artinya pernikahan itu telah syah.
5. Menikah Adalah Untuk Selamanya
Bagi Orang Samin, menikah adalah sesuatu yang sakral. Menikah
dilakukan selama-lamanya. Tidak ada kata untuk berselingkuh. Selingkuh
adalah sesuatu yang tidak ada di kamus mereka. Namun mereka dapat
menikah lagi jika istrinya sudah meninggal dunia.
![Masyarakat Samin [image source]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_t1KnlfBTqInHKtkZIT8hHSy5etJkZu660VYEvTVaSYffoPIrsRCodwpnKqghoEZeBaxc-DEB61-uPA1i4AI5YjLHin3Yer_qYRHyF2jXD339iZnq8XlQn3_YN-tpHM1mi8mMfgSGeUERxmgITSaoh6kgNy-6heeVK6AapqBrcYjpaj-Q=s0-d)
Masyarakat Samin
Berkat
ajaran ini masyarakat Orang Samin dapat menjalani hidup dengan baik.
Tidak begitu mengurusi kebutuhan dunia berlebih. Yang mereka pegang
dengan tinggi adalah suatu keluhuran yang zaman sekarang sulit
ditemukan. Luar biasa!
Dari apa yang kita baca di atas kita dapat melihat jika suatu
keluhuran dijunjung tinggi, masyarakat akan berjalan dengan baik. Tidak
melulu soal harta, atau kekuasaan. Tapi kesederhanaan yang membuat
semuanya jadi lebih bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar